Rabu, 11 Oktober 2017

SENI TARI

Pengertian, Fungsi, Unsur dan Jenis Seni Tari

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Seni Tari, beberapa poin yang akan kami bahas adalah Pengertian Seni TariFungsi Seni TariUnsur Seni TariKonsep Seni Tari, dan Macam Macam Jenis Seni Tari. Semoga dapat bermanfaat J

A. PENGERTIAN SENI TARI
Ketika kita mendengar seni tari, umumnya yang akan terlintas di pikiran kita yaitu gerakan-gerakan anggota tubuh yang mengikuti alunan music. Lalu, bagaimana dengan pendapat para ahli? Apakah mereka memiliki pendapat yang sama?. Nah, definisi dari seni tari yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:
  • Soedarsono, menyatakan bahwa tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah.
  • Yulianti Parani, menyatakan tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi tertentu.
  • Curts Sachs: Tari adalah gerak yang ritmis.

Jika ditarik sebuah kesimpulan dari ketiga pendapat tersebut maka Seni Tari merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai ekspresi dan pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti alunan music yang fungsinya memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Jadi, seni tari tidak hanya asal menggerakkan anggota tubuh, akan tetapi memiliki maksud dan makna tertentu yang ingin disampaikan si penari bagi yang melihat. Makna tersebut dapat berupa filosofis, keagamaan, pendidikan, kepahlawanan dsb. Contohnya yaitu Tari Saman yang berasal dari Aceh. Tari saman ini mencerminkan keagamaan, pendidikan, sopan santun dan juga kepahlawanan dalam waktu yang bersamaan.
PENGERTIA, FUNGSI, UNSUR, JENIS SENI TARI

B. FUNGSI SENI TARI
Kita telah mengetahui bahwa salah satu fungsi dari seni tari yaitu sebagai ekpresi dan pengungkapan perasaan dari si penari. Hal ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk social yang harus berkomunikasi dengan pihak lain. Pihak lain tersebut yaitu manusia lainnya dan juga Tuhan YME. Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa fungsi lain dari seni tari, diantaranya yaitu:

1. Sebagai sarana keagamaan
Di dalam kehidupan keagamaan, sejak dahulu manusia menggunakan tari-tarian sebagai sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Biasanya tari yang digunakan sebagai sarana keagamaan bersifat sakral. Di Bali masih terdapat tarian-tarian keagamaan sebagai sarana komunikasi dengan para Dewa dan leluhurnya. Biasanya tarian ini dilakukan di Pura-pura. Contoh tariannya yaitu, Sang Hyang, Kecak, Keris, Rejang.
Sebagai sarana upacara adat
Tarian yang biasanya digunakan sebagai upacara adat terbagi atas 2 yaitu:

1a. Peristiwa Alamiah
Tarian upacara adat yang bersifat alamiah biasanya berhubungan dengan kejadian alam. Contohnya yaitu tarian upacara menanam padi, tarian untuk kesuburan tanah/minta hujan, panen padi, memohon keselamatan dan tolak bala. Tarian-tariannya yaitu: Tari Ngaseuk (menanam padi) dari Jawa Barat, Tari Seblang (panen padi) dari Jawa Timur, Tari Nelayan (memohon keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya.

1b. Peristiwa Kehidupan
Tarian upacara adat pada peristiwa kehidupan umumnya berhubungan dengan kehidupan manusia. Contohnya yaitu pada peristiwa perkawinan, kelahiran, khitanan hingga kematian. Tarian-tariannya yaitu: Tari Sisingaan (upacara khitanan) dari Jawa Barat, Tari Wolane (upacara perkawinan) dari Maluku, Tari Holana (menyambut kelahiran bayi) dari NTT dan Tari Ngaben (upacara kematian) dari Bali

2. Sebagai Sarana Pergaulan
Manusia merupakan makhluk social yang membutuhkan interaksi dengan individu lainnya hingga muncullah keakraban. Untuk mendapatkan suasana keakraban tersebut, manusia membutuhkan suatu sarana. Salah satu dari sarana tersebut yaitu Tarian Pergaulan. Tarian pergaulan adalah jenis tarian yang diperuntukkan untuk menyatakan kerukunan bermasyarakat. Salah satu contoh yang paling jelas dari tari pergaulan yaitu Tari Jaipongan dimana penari dan penonton dapat menari bersama di satu panggung. Contoh yang lain yaitu Tari Tayub dari Jawa Timur,  Tari Adu jago dari Surabaya dan Tari Manduda dari Sumatera Barat.

3. Sebagai Tontonan
Fungsi terakhir dari seni tari yaitu sebagai tontonan atau pertunjukan. Hampir setiap daerah di Nusantara memiliki tarian tontonan. Tarian tontonan atau pertunjukan adalah jenis tarian yang dihadirkan sebagai hiburan semata. Diharapkan penonton yang menyaksikan tarian ini akan merasa terhibur.

C. UNSUR SENI TARI
Kita telah membahas arti dari seni tari. Seni tari yaitu gerakan anggota tubuh secara ritmik yang diikuti oleh iringan music. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa seni tari terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur dari seni tari tersebut berkaitan erat dan tidak dapat dihilangkan. Unsur-unsur dari seni tari yaitu:

1. Ragam Gerak
Gerak merupakan unsure utama dan juga unsur estetika dari tari. Gerakan dari tari berasal dari anggota tubuh. Anggota tubuh yang dapat digunakan untuk menari yaitu anggota tubuh bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Anggota tubuh bagian atas terdiri atas kepala, mata dan raut wajah. Ragam gerak dari anggota tubuh bagian tengah yaitu terdiri dari lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, jari-jari dan ruas jari. Sedangkan anggota tubuh bagian bawah terdiri dari Kaki. Ragam gerak pada bagian kaki hampir sama untuk tarian di bagian timur. Perbedaannya terletak pada tempo atau volume gerakannya.

2. Bentuk Iringan
Unsur kedua dari tarian yaitu bentuk iringan. Bentuk iringan tarian dapat berupa jenis music iringan tari internal dan jenis music iringan tari eksternal. Jenis music iringan tari internal yaitu iringan yang berasal dari tubuh penari itu sendiri. Contohnya yaitu Tepukan dada dan telapak tangan pada Tarian Saman dari Aceh dan suara “Cak” pada tari kecak dari Bali.

Sedangkan jenis music iringan tari eksternal berasal dari tabuhan alat music. Contohnya di Jawa tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat dikenal alat music gamelan, pelog dan salendro.

3. Kostum Tari
Kostum tari merupakan suatu estetika yang tidak dapat dipisahkan dari dari wujud tarian. Kostum tarian untuk upacara bentuknya lebih sederhana dan tidak mementingkan estetika. Berbeda dengan kostum tarian yang digunakan untuk tarian pertunjukan atau tarian tontonan. Kostum pada tarian tontonan atau pertunjukan bentuknya dirancang sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan keindahan maupun mendalam dari penontonnya.

4. Pola Lantai
Nah,  last but not the least yaitu pola lantai. Apa yang dimaksud dengan pola lantai?. Pola lantai adalah posisi yang dilakukan baik oleh penari tunggal maupun penari kelompok. Pola lantai pada suatu tarian dapat berupa simetris, asimetris, lengkungan, garis lurus dan lingkaran.

Pada tarian upacara, pola lantai biasanya berbentuk lingkaran. Menurut para ahli, pola lantai berbentuk lingkaran menggambarkan berkaitan erat dengan sesuatu yang sacral atau mistis. Lingkaran berpusat sebagai symbol alam dunia, berpusat kepada bagian tertentu yang ditempati oleh alam gaib. Contoh tarian upacara dengan pola lantai lingkaran yaitu tari kecak dari bali.

D. KONSEP SENI TARI
Kita tahu bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari banyak suku. Keberagaman suku di Indonesia menghasilkan keberagaman gerak tari yang berbeda antara suku lain di Indonesia. Walaupun setiap tarian memiliki gerakan yang berbeda namun tetap memiliki persamaan. Persamaan tersebut yaitu tenaga, ruang dan waktu.

1. Tenaga
Setiap bergerak kita memerlukan tenaga. Nah, begitupun dengan gerak tari. Untuk mendapatkan gerak tari yang dinamis, kompak dan ritmis tentunya membutuhkan tenaga. Penggunaan tenaga memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah. Tanpa tenaga suatu gerakan yang baik tidak mungkin dapat dihasilkan, karena tenaga merupakan hal yang utama dalam gerak tari.

Contoh penggunaan tenaga dalam gerak tari yaitu ketika seorang penari berdiri di atas punggung temannya, maka penari tersebut membutuhkan tenaga yang besar untuk menahan beban dari temannya yang berdiri di atas punggungnya.

Jadi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu hubungan antara gerak tari dan tenaga memiliki kaitan yang erat. Tenaga dalam seni tari berhubungan dengan emosi dan perasaan.  Untuk menghasilkan gerak tari yang baik dibutuhkan tenaga. Penambahan tenaga dalam gerak tari menjadikan gerak tari tersebut terlihat dinamis dan ritmik.

2. Ruang Gerak
Suatu gerak tarian membutuhkan ruang gerak. Gerak di dalam ruangan dapat dilakukan penari secara tunggal, berpasangan ataupun berkelompok. Ruang gerak terbagi atas dua yaitu ruang gerak sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau umum.

Contoh dari ruang gerak sempit yaitu jika kita melakukan suatu gerakan tanpa berdiri berarti kita melakukan di ruang gerak sempit atau ruang gerak pribadi. Sedangkan, jika kita melakukan gerakan dan diikuti dengan perpindahan tempat maka dinamakan dengan ruang gerak luas atau ruang gerak umum.

Jadi kesimpulannya suatu gerak tari ada karena adanya ruang gerak. Ruang gerak yang dilakukan oleh penari terdiri dari ruang gerak sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau ruang gerak umum.

3. Waktu
Setiap kita bergerak selain membutuhkan tenaga, kita juga membutuhkan waktu. Nah, begitupun dengan gerak tari. Setiap gerakan yang dilakukan oleh penari membutuhkan waktu. Dalam gerak tarian, perbedaan cepat atau lambat suatu gerak disebut dengan Tempo. Fungsi tempo pada gerak tari yaitu memberikan kesan dinamis sehingga suatu tarian tersebut enak untuk ditonton.

Contoh dari tempo yaitu ketika penari melakukan gerak hormat. Maka akan terdapat perbedaan pose dari gerak hormat tersebut. Penari pada urutan pertama akan melakukan gerak hormat dengan tempo cepat dan berlanjut sampai penari pada urutan terakhir dalam tempo yang lambat. Tempo tersebut akan memberikan daya hidup pada sebuah tarian.

Jadi, gerak tari tidak hanya membutuhkan tenaga dan ruang saja. Akan tetapi juga membutuhkan tempo untuk menghasilkan suatu gerakan yang terlihat dinamis dan hidup sehingga enak untuk ditonton.

E. MACAM MACAM JENIS SENI TARI
Akhirnya kita telah sampai di point terakhir pembahasan dari seni tari. Setelah kita mengetahui arti, fungsi dan konsep dari seni tari. Rasanya tidak sah kalau kita belum mengetahui berbagai macam jenis tarian yang ada di Bumi Indonesia ini.

Jenis-jenis tarian yang ada di nusantara yaitu dibagi atas Tari Tradisional, Tari Kreasi Baru dan Tari Kontemporer. Ketiga jenis dari tarian tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

1. Tari Tradisional
Di Indonesia, hampir di setiap daerah memiliki tari tradisional. Nah, arti dari tari tradisional yaitu suatu tarian yang berasal dari suatu daerah dan diturunkan secara turun-temurun hingga menjadi budaya dari daerah tersebut. Umumnya tari tradisional mengandung nilai-nilai filosofis seperti keagamaan, kepahlawanan dsb.
Tari tradisional di Indonesia terbagi atas dua, tari rakyat dan tari klasik (keraton).

1a. Tari Rakyat
Tarian rakyat atau tarian daerah merupakan tarian yang berkembang pada masyarakat biasa. Tarian rakyat lahir sebagai lambang dari kebahagiaan dan sukacita. Contohnya jika musim panen tiba dan hasil panen melimpah maka masyarakat akan berkumpul dan menari bersama untuk merayakannya. Nah, tarian rakyat terus berkembang dan menjadi tradisi. Tarian rakyat tidak memiliki aturan-aturan baku sehingga bentuk tariannya sangat bervariasi.

1b. Tari Klasik (Tari Keraton)
Nah, teman-teman pasti bertanya, apa yang membedakan antara tarian rakyat dengan tari klasik? Perbedaannya yaitu tari klasik lahir dari dalam keraton atau dalam kaum bangsawan. Karena tarian ini berkembang pada lingkungan atas, maka masyarakat biasa dilarang untuk menarikan tarian ini. Berbeda dengan tari rakyat, tari keraton memiliki aturan yang tertulis dan baku. Sehingga sejak zaman tari ini lahir sampai sekarang tidak ada yang berubah.

2. Tari Kreasi Baru
Kita telah sampai pada point kedua dari jenis tarian yang ada di Indonesia. Pembahasan mengenai tari kreasi baru di daerah tidak akan terlepas dari tari tradisi lama. Mengapa? Karena tari kreasi baru merupakan perkembangan dari tari tradisi yang ada. Maksudnya disini jenis tarian yang biasanya dipakai untuk upacara ritual, adat dan keagamaan dimodifikasi oleh penata tari sehingga tari ini bisa dinikmati khalayak umum. Contohnya yaitu Tari Rapai yang merupakan perpaduan dari gerak tari yang berkembang di Aceh dan Semenanjung Malaya, yaitu Tari Seudati, Saman dan Zapin.

3. Tari Kontemporer
Kita telah sampai pada point terakhir dari jenis tarian di Indonesia yaitu Tari Kontemporer. Nah, apa sih yang dimaksud dengan tari kontemporer?. Jadi tari kontemporer merupakan salah satu jenis tarian modern yang berkembang di Indonesia. Tarian ini lahir sebagai reaksi atas seni tari klasik yang telah mencapai titik akhir dalam perkembangan teknisnya. Apa bedanya tari kontemporer dengan tari kreasi baru? Nah, seperti yang telah dijelaskan pada paragraph awal bahwa tari kontemporer merupakan tari modern sehingga tidak ada unsure tradisi lama lagi. Biasanya gaya tari kontemporer bernuansa unik dan memakai jenis music dari computer. Sedangkan tari kreasi baru merupakan tari tradisi yang telah dimodifikasi tapi tetap meninggalkan unsur asli tradisinya. 


Nah itulah postingan kali ini tentang Seni Tari, Semoga dapat bermanfaat bagi sahabat. Jika masih ada yang belum jelas, silahkan sahabat tanyakan melalui kotak komentar di bawah ini. Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa di share, di follow, dan di like ya J

jenis tari tradisional di indonesia

Jenis Tari Tradisional di Indonesia

Menurut pola garapan, jenis tari dapat dibedakan menjadi dua yakni tari tradisional dan tari modern. Dari kedua pola tarian menurut garapan tersebut memiliki berbagai macam jenis dan bentuk. Untuk memberikan kejelasan terhadap materi tersebut, di bawah ini secara terperinci kami sampaikan daftar tari tradisional yang ada di Indonesia yang sangat beragam.

Dengan membaca dan menyimak uraian singkat di bawah ini diharapkan kita mampu memahami bahwa keanekaragaman kesenian tari yang ada di Indonesia merupakan bentuk kebesaran serta keanekaragaman kebudayaan nusantara.

Lebih lanjut dengan memaknai dan rasa memiliki diharapkan kita mampu lebih menghargai kekayaan budaya khas milik Indonesia yang bisa kita wujudkan dengan belajar menari seperti tari piring, kecak, barong, tari topeng, pendet, saman, gambyong, jaipong, tari sekapur sirih, yapong, serampang dua belas, dan lain sebagainya.

Jenis Tari Tradisional 

jenis-tari-tradisional-di-indonesia
Adapun jenis tari yang termasuk tarian tradisional khas dari berbagai daerah di Indonesia dapat kita lihat dari data di bawah ini:

Tari Piring

Merupakan jenis tari khas dari Provinsi Sumatera Barat. Pada awalnya tarian ini digunakan masyarakat Suku Minangkabau sebagai wujud rasa syukur kepada dewa-dewa atas hasil panen mereka.

Dalam perkembangannya Tari Piring secara perlahan menyebar di wilayah Sumatera Barat serta dikenal pula sebagai salah satu kesenian tradisional khas Sumatera Barat. Properti Tari Piring adalah piring berukuran kecil yang digunakan oleh masing-masing personel penari. Gerakan yang unik membuat tarian ini sangat terkenal hingga ke mancanegara.

Tari Saman


Tarian ini merupakan jenis tari kesenian tradisional dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dari gerakan serta musik maupun lagu pengiring Tari Saman dapat kita ketahui bahwa salah satu jenis tari tradisional ini bertujuan untuk melakukan kegiatan dakwah.

Dengan kata lain Tari Saman merupakan salah satu media dakwah agama Islam pada masa lalu. Properti yang dikenakan dalam Tari Saman hampir sama dengan tarian dari daerah lain yakni mengenakan busana atau pakaian adat yang memiliki tiga bagian.

Tari Pendet


Adalah salah satu dari sekian banyak kesenian tradisional dari Bali. Jenis tari ini memang sangat terkenal serta mendukung perkembangan pulau Bali sebagai tempat pariwisata yang paling banyak dikunjungi touris asing di Indonesia.

Keberadaan Tari Pendet seakan memberikan bukti bahwa masyarakat Bali merupakan masyarakat yang memegang teguh kebudayaan daerah. Asal usul Tari Pendet konon merupakan tarian yang dipersembahkan dalam  prosesi pemujaan yang dilakukan di lingkungan pura.

Fungsi dari Tari Pendet dikatakan sebagai sambutan bagi kedatangan Dewa ke bumi. Tak heran jika prosesi tarian ini terlihat sangat sakral dan penuh filosofi. Terdapat beberapa properti yang digunakan dalam tarian ini seperti busana/ pakaian adat, serta manik-manik dan pernik yang terdapat di dalam mahkota yang dikenakan para penari.

Tari Kecak

Menurut sejarah Tari Kecak merupakan sebuah kreasi yang diciptakan oleh seorang pemuda keturunan Bali yakni Wayan Limbak. Gerakan Tari Kecak yang energik dan menarik menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para penonton untuk melihat pertunjukan ini. terlebih alat musik pengiring dalam Tari Kecak bisa dibilang tidak ada karena musik pengiring benar-benar terdengar dari mulut banyak orang.

Ciri khas Properti yang digunakan dalam Tari Kecak ialah adanya api di dalam tarian. Tak heran jika tari ini juga kerap disebut sebagai Fire Dance.

Tari Jaipong

Asala usul jenis tari Jaipong adalah bentuk kreasi dari seniman Jawa Barat yakni Gugum Gumbira. Menurut sejarahnya tarian ini diciptakan sekaligus dikenalkan oleh Gugum Gumbira pada tahun 1961. Tarian ini juga sangat erat dikaitkan dengan Tari Jaipong dari bandung.

Mungkin karena penciptanya adalah orang bandung. Selain hal tersebut secara perlahan Tari Jaipong mulai menyebar ke seluruh Jawa Barat hingga kini. Tidak berbeda dengan tarian lain, Fungi Tari Jaipong merupakan cara mengkomunikasikan sesuatu dari penari kepada para penonton.

Tari Topeng 


Tari Topeng tidak hanya di kenal di satu daerah di Indonesia saja, namun ada beberapa daerah yang memiliki Tari Topeng sebagai tarian khas daerah mereka.

Adapun daerah tarsebut yakni Cirebon, Betawi, dan Malang. Sebagaimana namanya jenis tari ini menggunakan properti utama berupa topeng yang dikenakan oleh para penarinya.

Tari Gambyong


Darimana Tari Gambyong berasal? Ya Tari Gambyong berasal dari Surakarta. Jenis tari ini juga kerap disebut dengan Tari Gambyong Pareanom. Sejarah tarian ini berasa dari perkembangan Tari Tayub yang dimodifikasi dengan inovatif.

Sementara gerakan yang terdapat dalam tarian ini hampir seluruh anggota badan seperti tangan, kaki, maupun kepala. Properti utama yang mencirikan Tarian Gambyong yakni busana yang dikenakannya berwarna kuning juga hijau serta diiringi dengan musik pengiring berupa gendhing pangkur. Properti Tari Gambyong Beserta Kostum Yang digunakan Fungsi Tari Gambyong serta Keunikan nya  serta Teks tari gambyong dapat kita simak materi lengkap Tari Gambyong.

Tari Barong


Sejarah dan Asal usul Tari Barong tradisional Bali diduga kuat merupakan hasil kebudayaan masyarakat Bali sebelum masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu. Pertunjukan Tari Barong dan keris dapat kita saksikan pada sendratari pertunjukan Tari Baron di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana.

Selain di tempat tersebut jenis tarian ini juga kerap dipertunjukkan dalam acara-acara tertentu. Jenis-jenis tari Barong sendiri sangat banyak dan beragam. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai kesenian tradisional Bali ini kita dapat simak pada artikel lain dalam blog ini.

Serampang Dua Belas

Jenis tari Serampang Dua Belas merupakan kesenian tari daerah dari Sumatera Utara. Menurut sejarahnya tarian ini merupakan kelanjutan dari Tari Pulau Sari yang telah mendapat inovasi di dalam gerakannya. Dilihat dari segi manfaatnya, Tari Serampang Dua Belas berfungsi sebagai media komunikasi guna menyampaikan kisah dan perjalanan seseorang dalam mencari tambatan hati. Seniman Sauti disebut-sebut sebagai pencipta dari Tari Serampang Dua Belas.

Asal daerah tari serampang dua belas bermula dari wilayah Medan dan berkembang pesat hingga ke seluruh Sumatera Utara. Keunikan serta filosofi yang disampaikan melalui tarian ini menjadikan Tari Serampang Dua Belas semakin diminati oleh masyarakat Sumatera Utara. Properti yang diperlukan dalam melakukan tarian tradisional ini antara lain berupa selendang serta pakaian tradisional.

Yapong


Tari Yapong merupakan jenis tari dari Betawi. Tarian ini merupakan salah satu jenis taritradisional dari Betawi. Sejarah dan asal usul Tari Yampong serta perkembangannya memang cukup panjang hingga akhirnya dikenal sebagai tari pergaulan dalam berbagai pertunjukan.

Perlengkapan yang digunakan dalam Tari Yapong tidaklah identik dengan salah satu alat sebagaimana tari piring dan tari barong. Pada dasarnya perlengkapan dan properti yang dibutuhkan dalam pertunjukan hanyalah pakaian khas Tarian Yapong.

Meskipun demikian dalam beberapa pertunjukan Yapong kerap pula disajikan dengan properti kostum modern maupun pakaian daerah Betawi. Sementara musik khas Tarian Yapong terdiri dari alat musik tradisional yang berbunyi pong-pong-pong dengan diiringi lirik lagu terdengar ya-ya-ya. Mungkin dari lagu dan musik pengiring inilah kemudian jenis tari dari Betawi ini disebut sebagai Tari Yapong.

Tari Sekapur sirih Selamat Datang


Sekapur sirih adalah jenis tari selamat datang dari Jambi. Pertunjukan kesenian tradisional ini kerap disajikan dalam acara sambutan selamat datang bagi tamu terhormat yang datang ke wilayah Jambi. Tak heran para wisatawan akan sangat terpukau oleh keunikan Tari Sekapur Sirih Selamat Datang ini.

Sejarah dari asal usul jenis tari ini berawal dari tahun 1962 dan kemudian berkembang hingga saat ini. Adalah Firdaus Chatab seorang kelahiran Jambi yang menciptakan gerakan dalam Tari Sekapur Sirih Selamat Datang. Properti yang digunakan dalam tarian ini merupakan pakaian adat Jambi sebagai kostum yang dikenakan para penarinya.

Setelah membaca jenis tari tradisional di Indonesia tentu kita akan menyadari betapa besar dan kayanya negara kita. Sebagai generasi penerus tentu sudah sepantasnya kita senantiasa melestarikan kebudayaan seni tari tradisional seperti Tari Piring, Kecak, Barong, Tari Topeng, Pendet, Saman, Tari Gambyong, Jaipong, Tari Sekapur Sirih, Yapong, dan Tari Serampang Dua Belas  agar tetap terjaga kelestarian nya serta tidak dicaplok sebagai kebudayaan negara lain.